Jakarta, CNN Indonesia

Harga minyak naik pada perdagangan Selasa (7/5) setelah Israel melanjutkan serangan ke Rafah di Gaza, Palestina, meski dunia meminta berhenti.

Agresi tetap dilakukan meski negosiasi gencatan senjata dengan milisi Hamas tengah berlangsung.

Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik 46 sen atau 0,55 persen menjadi US$83,79 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) naik 46 sen atau 0,59 persen menjadi US$78,94 per barel.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Milisi Hamas akhirnya menyetujui proposal gencatan senjata dari para mediator. Namun, Israel bebal dan mengatakan persyaratan tersebut tidak memenuhi tuntutannya.

Negara Zionis itu pun melanjutkan serangan di Rafah, sambil berencana untuk melanjutkan negosiasi mengenai kesepakatan.

Pasukan Israel menyerang Rafah di tepi selatan Gaza dari udara dan darat. Mereka juga mengusir penduduk agar meninggalkan sebagian kota. Padahal, Rafah merupakan tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina.

Pesimisme pasar melihat kondisi itu pun mengerek harga minyak. Investor khawatir eskalasi perang regional akan mengganggu pasokan minyak mentah di Timur Tengah.

Selain itu, langkah Arab Saudi menaikkan harga minyak mentahnya yang dijual ke Asia, Eropa Barat Laut dan Mediterania untuk pengiriman Juni pun turut membuat harga naik.

Eksportir utama dunia ini menaikkan harga minyak mentah Arab Light ke Asia menjadi US$2,90 per barel di atas rata-rata harga yang dibanderol Oman dan Dubai untuk Juni.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *